Senin, 07 September 2015

B.IND: RESENSI NOVEL

Judul Buku : Rembulan Tenggelam Di
Wajahmu

Penulis : Darwis Tere Liye

Peneribit : Republika

Tebal Halaman : 426

Edisi Cetakan ke X, September 2012

Harga : Rp. 60.000,-

RESENSI NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU

     Rey adalah seorang pengusaha kaya yang terbaring di rumah sakit ditemani sesosok makhluk yang ia juluki seseorang dengan wajah menyenangkan. Sosok tersebut memberi kesempatan untuk Rey menanyakan 6 pertanyaan. Dari keenam pertanyaan itu, terjawablah semua pertanyaan yang menjadi misteri di hidup Rey selama 60 tahun ini.

     Buku karangan Tere Liye, berjudul Rembulan Tenggelam di Wajahmu ini menurut saya sangat menarik dam penuh pesan moral di dalamnya.

     Buku dengan tebal 426 halaman ini sudah mencapai cetakan ke 10 di tahun 2012.

     Walau terkesan membosankan mengikuti perjalanan hidup Rey selama 60 tahun, tetapi dengan kelihaian sang penulis dalam menciptakan kejutan dan misteri di ceritanya, membuat pembaca makin tertarik dan menamatkan novel ini dengan penuh rasa ingin tau.

     Novel yang sangat menarik ini cocok dibaca oleh remaja hingga dewasa.

Sabtu, 16 Mei 2015

B.IND : MAJAS

PENGERTIAN MAJAS

     Majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang tujuan akhirnya ialah untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis.
     Selain itu, ada pengertian atau definisi lain yang menggambarkan tentang majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif.

JENIS DAN CONTOH MAJAS

     Secara garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan atau kelompok. Dan dari empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan jenis kategori yang akan Espilen Blog bahas dibawah ini.

Majas terdiri atas :
--> Majas Perbandingan
--> Majas Pertentangan
--> Majas Sindiran
--> Majas Penegasan

     Setelah diatas kita membahas tentang jenis dan macam-macam majas yang ada dalam struktur berbahasa Indonesia. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap bagaimana pengertian majas tersebut beserta itu juga kami berikan contohnya, referensi berikut kami dapatkan dari Wikipedia.

A. Majas Perbandingan

     Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas :

1) Asosiasi atau Perumpamaan

     Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini Espilen Blog sampaikan contoh majas asosiasi :

Contoh :
Semangatnya keras bagaikan baja.
Mukanya pucat bagai mayat.
Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama

2) Metafora

    Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.

Contoh:
Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
Raja siang keluar dari ufuk timur
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
Harta karunku (sangat berharga)
Dia dianggap anak emas majikannya.
Perpustakaan adalah gudang ilmu.

3) Personifikasi

     Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.

Contoh:
Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.

4) Alegori

     Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.

Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.

Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

5) Simbolik

     Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.

Contoh:
Ia terkenal sebagai buaya darat.
Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
Melati, lambang kesucian
Teratai, lambang pengabdian

6) Metonimia

     Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.

Contoh:
Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)

7) Sinekdok

     Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
    Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
    Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

8. Simile

     Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".

Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

B. Majas Pertentangan

     Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.

1) Antitesis

     Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.

Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

2) Paradoks

     Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.

Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3) Hiperbola

     Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.

Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

4) Litotes
    
     Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.

Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?

C. Majas Penegasan

     Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

1) Pleonasme

     Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.

Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.

2) Repetisi

     Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.

Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.

3) Paralelisme

     Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.

Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban

4) Tautologi

     Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.

Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.

5) Klimaks

     Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan makin lama makin meningkat.

Contoh:
a) Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti lomba Agustusan.
b) Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak mempunyai berhak untuk mengurusi hal pribadi seseorang.

6) Antiklimaks

     Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama semakin menurun.
a) Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan kelulusan itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.

7) Retorik

     Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.

Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?

D. Majas Sindiran

     Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:

1) Ironi

     Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang.

Contoh:
a) Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.

2) Sinisme

     Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain

Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar seperti dirimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu.

3) Sarkasme

     Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.

Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

Rabu, 22 April 2015

B.IND: PUISI

PENGERTIAN PUISI
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia.

CIRI-CIRI PUISI

1. Pola Bunyi (rima)
RIma merupakan penataan unsur bunyi yang ada dalam kata. Penataan ini berupa pengualangan bunyi yang sama pada satuan baris atau baris baris berikutnya dalam bait. Contoh pada pantun memiliki pola bunyi ab-ab, sedangkan dalam syair berpola aa-aa. Bagaimana dengan pola bunyi puisi modern ? pola bunyi puisi modern disusun untuk mendapatkan efek tertentu seperti keselarasan bunyi.

2. Irama (Ritme)
Irama sangat jelas terlihat saat puisi dibacakan. Intonasi, penekanan kata, tempo (cepat lambat pengucapan), dan penataan rima memunculkan irama puisi.

3. Pilihan kata (Diksi)
Kekuatan utama ekspresi puisi terdapat pada pilihat kata atau diksi. Kata kata yang dipilih penyair berfungsi untuk menyampaikan maksud atau makna puisi. Diksi yang digunakan dalam puisi biasanya bersifat kias, padat, dan indah. Kata yang dipilih dapat berupa kata obyektif atau emotif, ada juga kata yang memiliki makna simbolik. Suatu kata mewakili pengertian tertentu, misalnya perahu retak, malam jahanam, bulan biru, dan lainya.

JENIS PUISI

A.  Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan seperti Jumlah kata dalam 1 baris, Jumlah baris dalam 1 bait, Persajakan (rima), Banyak suku kata tiap baris dan Irama

1.    Jenis puisi lama

        Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib
Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
       Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
Seloka adalah pantun berkait.
Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.

       Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.

B.  Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat oleh aturan. bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima

2.    Jenis Puisi Baru

       Balada adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya

       Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.

       Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih

       Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan

       Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik

       Distikon adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).

       Terzina, puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).

       Kuatrain, puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).

      Kuint, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).
Sektet, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).

      Septime, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).

      Oktaf/Stanza, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).
Soneta, adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris

CONTOH PUISI

   STOP BULLYING
   (Karya: Annisa Firdausi)

    Sendiri
    Terpuruk
    Tertindas
    Tersakiti

    Sakit fisik tak seberapa
    Sakit hati terbawa mati
    Penindasan tiada henti
    Buat hati tersakiti

    Pembalasan terjadi
    Pembunuhan tak terpungkiri
    Dampak bully telah terjadi
    Berantas bully hingga berhenti

Senin, 30 Maret 2015

B.IND : CERITA RAKYAT

Pengertian cerita rakyat
Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.
Adapun yang mengatakan bahwa Cerita rakyat merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.
Adapun Jenis jenis cerita rakyat diantaranya
1) Legenda:  cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi tetapi tidak dianggap suci oleh empunya cerita.
contoh: Legenda Malin Kundang
2) Mitos:  cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci oleh empunya cerita
contoh: Dewi Sri (Dewi Padi)
3) Dongeng :cerita rakyat yang tidak benar-benar terjadi, tidak terikat oleh ruang dan waktu.
contoh: dongeng si kancil
4) Fabel : cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Cerita tersebut tidak mungkin kisah nyata. Fabel adalah cerita fiksi, maksudnya khayalan belaka (fantasi). Kadang fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia.
Contoh : Kelinci Sombong dan Kura-kura
5) Sage : dongeng yang banyak mengandung unsur sejarah karena diceritakan dari mulut kemulut,lama kelamaan terdapat tambahan yang bersifat hayalan.
Contoh : ‘Tutur Tinular
6) Epos :suatu kejadian yang menggambarkan cerita menarik yang sangat populer sebagai bagian dari itihasa sebagaimana yang disebutkan dalam sumber kutipan weda, sebagai sumber ajaran Agama Hindu.
Contoh : Si Pitung
Fungsi Sosial Cerita Rakyat
Sebagai salah satu folklor lisan, cerita rakyat mempunyai fungsi-fungsi yang menjadikannya penting dan sangat menarik untuk diselidiki.
Fungsi-fungsi yang dimaksud merupakan bagian dari suatu kebudayaan yang terdapat kehidupan sosial masyarakat.
Sastra Melayu Klasik : sastra lama yang lahir pada masyarakat lama atau tradisional yakni suatu masyarakat yang masih sederhana dan terikat oleh adat istiadat.
Jenis-jenis Satra Klasik Melayu
FABEL
Fabel adalah suatu cerita atau dongeng yang pelakunya binatang yang berprilaku seperti manusia.
LEGENDA
Legenda adalah cerita yang dikaitkan dengan kepercayaan suatu daerah tentang asal muasal terjadinya sesuatu.
MITE
Mite adalah cerita yang mempunyai latar belakang sejarah, dipercayai oleh masyarakat sebagai cerita yang benar-benar terjadi, dianggap suci, banyak mengandung hal-hal yang ajaib, dan umumnya ditokohi oleh dewa.
SAGE
Sage adalah cerita yang mengandung sejarah, tetapi juga tidak terlepas dari fantasi dan imajinasi agar lebih menarik.
HIKAYAT
Hikayat adalah cerita yang sumbernya berasal dari kisah-kisah kehidupan raja atau dewa.
CERITA JENAKA
Cerita Jenaka adalah cerita yang didalamnya mengandung unsur komedi atau humor.
Fungsi Sastra Melayu Klasik
mengetahui cerita cerita zaman dulu dan menambah wawasan seseorang dari yang membaca tulisan tersebut.
Contoh Cerita Rakyat
Judul : Malin Kundang
Asal : Sumatera Barat
Dahulu kala, tersebutlah sebuah keluarga miskin yang terdiri dari seorang ibu dan anaknya yang bernama Malin Kundang. Karena ayahnya telah meninggalkannya, sang ibu pun harus bekerja keras sendiri untuk bisa menghidupi keluarganya.

Malin adalah anak yang pintar tapi sedikit nakal. Ketika dia beranjak dewasa, Malin merasa kasihan pada ibunya yang sedari dulu bekerja keras menghidupinya. Kemudian Malin meminta izin untuk merantau mencari pekerjaan di kota besar.

“Bu, saya ingin pergi ke kota. Saya ingin kerja untuk bisa bantu ibu di sini.” pinta Malin.
“Jangan tinggalkan ibu sendiri, nak. Ibu hanya punya kamu di sini.” kata sang ibu menolak.
“Izinkan saya pergi, bu. Saya kasihan melihat ibu terus bekerja sampai sekarang.” kata Malin.
“Baiklah nak, tapi ingat jangan lupakan ibu dan desa ini ketika kamu sukses di sana” Ujar sang ibu berlinang ari mata.

Keesokan harinya Malin pergi ke kota besar dengan menggunakan sebuah kapal. Setelah beberapa tahun bekerja keras, dia berhasil di kota rantauannya. Malin sekarang menjadi orang kaya yang bahkan mempunyai banyak kapal dagang. Dan Malin pun sudah menikah dengan wanita cantik di sana. Berita tentang Malin yang menjadi orang kaya sampai lah ke ibunya. Sang ibu sangat senang mendengarnya. Dia selalu menunggu di pantai setiap hari, berharap anak si mata wayangnya kembali dan mengangkat drajat ibunya. Tetapi Malin tak pernah datang.

Suatu hari istiri Malin bertanya mengenai ibu Malin dan ingin bertemu dengan nya. Malin pun tidak bisa menolak keinginan istri yang sangat dicintainya itu. Malin menyiapkan perjalanannya tersebut menuju desanya menggunakan sebuah kapal pribadinya yang besar nan cantik. Akhirnya Malin pun datang ke desanya beserta istri dan anak buahnya.

Mendengar kedatangan Malin, sang ibu merasa sangat gembira. Dia bahkan berlari menuju pantai untuk segera melihat anak yang disayanginya pulang.

“Apa itu kamu Malin, anak ku? Ini ibu mu, kamu ingat” Tanya sang Ibu.
"Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirim kabar?" Katanya sambil memeluk Malin Kundang.

Sang istri yang terkejut melihat kenyataan bahwa wanita tua, bau, dekil yang memeluk suaminya, berkata:
"Jadi wanita tua, bau, dekil ini adalah ibu kamu, Malin"

Karena rasa malu, Malin Kundang pun segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga jatuh.
“Saya tidak kenal kamu wanita tua miskin” kata Malin.
"Dasar wanita tua tak tahu diri, Sembarang saja mengaku sebagai ibuku." Lanjut Malin membentak.

Mendengar perkataan anak kandungnya seperti itu, sang ibu merasa sedih dan marah. Ia tidak menduga, anak yang sangat disayanginya berubah menjadi anak durhaka.
"Oh Tuhan ku yang kuasa, jika dia adalah benar anak ku, Saya mohon berikan azab padanya dan rubah lah dia jadi batu." doa sang ibu murka.

Tidak lama kemudian angin dan petir bergemuruh menghantam dan menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu, Tubuh Malin Kundang kaku dan kemudian menjadi batu yang menyatu dengan karang.

Amanat: Jadilah orang yang berbakti pada orang tua. Dan janganlah sekali-kali durhaka padanya.

Selasa, 17 Maret 2015

B.IND : WAWANCARA







WAWANCARA
    
   Berikut ini informasi mengenai wawancara.

1. Pengertian Wawancara
     Percakapan antar individu. Berlangsung antara narasumber dan pewawancara.

2. Unsur-unsur Wawancara
     1. Narasumber
     2. Pewawancara
     3. Pertanyaan (bagi yang bersifat tertutup)
     4. Tidak memerlukan daftar pertanyaan (terbuka)
     5. Menggunakan rumus 5 W + 1 H untuk membuat daftar pertanyaan
     6. Menentukan jadwal pelaksanaan wawancara
     7. Membuat janji dengan narasumber
     8. Menentukan lokasi wawancara
     9. Datang tepat waktu
     10. Bisa mengarahkan wawancara jika narasumber terlalu melenceng dari topik
     11. Dapat membuat laporan wawancara

3. Jenis-jenis Wawancara
     Dari segi pelaksanaannya, wawancara terbagi menjadi tiga, yaitu,
           Wawancara Bebas
Pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden.

-                                Wawancara Terpimpin
Pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.

-                                 Wawancara Bebas Terpimpin
Pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin.

4. Tahapan wawancara
      
1.      Tahap persiapan
1)      Menentukan tema wawancara
2)      Menentukan jenis wawancara
3)      Menentukan  narasumber sesuai tema
4)      Membuat jadwal (hari, waktu dan lokasi wawancara) dengan narasumber
5)      Mengumpulkan informasi awal dari luar lingkungan narasumber
6)      Membuat daftar pertanyaan
2.      Tahap inti
1)      memperkenalkan diri dan menggali profil atau riwayat hidup narasumber dapat dilakukan dalam bentuk basa-basi
2)      mulai mengajukan pertanyaan secara sistematis dengan keingintahuan yang tinggi
3)      mencatat dan merekam dengan jelas seluruh jawaban narasumber
4)      mengakhiri wawancara dengan kesan yang baik

3.      Tahap penutup

1)      Membuat laporan wawancara sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar
2)      Menghindari opini pribadi yang bersifat fitnah
3)      Jika perlu, konfirmasi ulang hasil wawancara dengan narasumber
4)      Menyebarluaskan hasil wawancara dengan berbagai media, baik dalam bentuk berita atau buku.

5.    Contoh dan Lampiran Hasil Wawancara
Wawancara Tukang Bubur
Narasumber: Pak Somad
Sani: Selamat pagi, Pak. Saya Sani, bolehkah saya mewawancarai bapak?
Pak Somad: Selamat pagi, saya Somad. Tentu saja boleh.
Sani: Sejak kapan bapak berjualan bubur?
Pak Somad: sejak 1999. 
Sani: Pada saat awal bapak berjualan ,  Bapak keliling atau menetap dirumah (membuka usaha dirumah)
Pak Somad: Langsung berkeliling. Ya kalau di rumah mana ada yang tau saya jualan, neng.
Sani: Oh iya haha. Lalu, mengapa bapak memilih berjualan bubur?
Pak Somad: Wah kalau itu karena dari dulu saya cuma dikasih makan bubur sama orang tua saya, diajarin juga cuma masak bubur jadi saya bisa nya Cuma bikin bubur, neng. Ya saya manfaatin saja.
Sani: Wah lucu juga. Kalau modal bapak memulai usaha ini berapa, Pak?
Pak Somad: Sekitar 100.000 lah neng.
Sani: Bahan utamanya apa tuh pak kalau boleh tau.
Pak Somad: Bahan utamanya ya tentu beras dong, neng. Gimana sih aduuh..
Sani: Ah, iya juga ya. Biasanya jualan dari jam berapa sampai jam berapa pak?
Pak Somad: Biasanya sih berangkat jam 6 pagi, neng. Berhenti nya ya kalau buburnya habis. Biasanya jam 9 atau 10, lah.
Sani: Oh, begitu. Ya sudah, Pak. Terimakasih atas waktunya. Semoga buburnya laku, pak. Sukses ya, Pak. 
Pak Samad: Aamiin, neng. Terimakasih.

Kesimpulan dari hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa Pak Somad adalah penjual bubur sejak 1999. Pak Somad memulai usahanya dengan modal Rp 100.000. Beliau membuat bubur dari beras.
Setiap hari Pak Somad mulai menjual buburnya jam 6 pagi, dan kembali pulang saat buburnya sudah habis terjual, sekitar jam 9 atau 10 pagi.