Senin, 30 Maret 2015

B.IND : CERITA RAKYAT

Pengertian cerita rakyat
Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.
Adapun yang mengatakan bahwa Cerita rakyat merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.
Adapun Jenis jenis cerita rakyat diantaranya
1) Legenda:  cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi tetapi tidak dianggap suci oleh empunya cerita.
contoh: Legenda Malin Kundang
2) Mitos:  cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci oleh empunya cerita
contoh: Dewi Sri (Dewi Padi)
3) Dongeng :cerita rakyat yang tidak benar-benar terjadi, tidak terikat oleh ruang dan waktu.
contoh: dongeng si kancil
4) Fabel : cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Cerita tersebut tidak mungkin kisah nyata. Fabel adalah cerita fiksi, maksudnya khayalan belaka (fantasi). Kadang fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia.
Contoh : Kelinci Sombong dan Kura-kura
5) Sage : dongeng yang banyak mengandung unsur sejarah karena diceritakan dari mulut kemulut,lama kelamaan terdapat tambahan yang bersifat hayalan.
Contoh : ‘Tutur Tinular
6) Epos :suatu kejadian yang menggambarkan cerita menarik yang sangat populer sebagai bagian dari itihasa sebagaimana yang disebutkan dalam sumber kutipan weda, sebagai sumber ajaran Agama Hindu.
Contoh : Si Pitung
Fungsi Sosial Cerita Rakyat
Sebagai salah satu folklor lisan, cerita rakyat mempunyai fungsi-fungsi yang menjadikannya penting dan sangat menarik untuk diselidiki.
Fungsi-fungsi yang dimaksud merupakan bagian dari suatu kebudayaan yang terdapat kehidupan sosial masyarakat.
Sastra Melayu Klasik : sastra lama yang lahir pada masyarakat lama atau tradisional yakni suatu masyarakat yang masih sederhana dan terikat oleh adat istiadat.
Jenis-jenis Satra Klasik Melayu
FABEL
Fabel adalah suatu cerita atau dongeng yang pelakunya binatang yang berprilaku seperti manusia.
LEGENDA
Legenda adalah cerita yang dikaitkan dengan kepercayaan suatu daerah tentang asal muasal terjadinya sesuatu.
MITE
Mite adalah cerita yang mempunyai latar belakang sejarah, dipercayai oleh masyarakat sebagai cerita yang benar-benar terjadi, dianggap suci, banyak mengandung hal-hal yang ajaib, dan umumnya ditokohi oleh dewa.
SAGE
Sage adalah cerita yang mengandung sejarah, tetapi juga tidak terlepas dari fantasi dan imajinasi agar lebih menarik.
HIKAYAT
Hikayat adalah cerita yang sumbernya berasal dari kisah-kisah kehidupan raja atau dewa.
CERITA JENAKA
Cerita Jenaka adalah cerita yang didalamnya mengandung unsur komedi atau humor.
Fungsi Sastra Melayu Klasik
mengetahui cerita cerita zaman dulu dan menambah wawasan seseorang dari yang membaca tulisan tersebut.
Contoh Cerita Rakyat
Judul : Malin Kundang
Asal : Sumatera Barat
Dahulu kala, tersebutlah sebuah keluarga miskin yang terdiri dari seorang ibu dan anaknya yang bernama Malin Kundang. Karena ayahnya telah meninggalkannya, sang ibu pun harus bekerja keras sendiri untuk bisa menghidupi keluarganya.

Malin adalah anak yang pintar tapi sedikit nakal. Ketika dia beranjak dewasa, Malin merasa kasihan pada ibunya yang sedari dulu bekerja keras menghidupinya. Kemudian Malin meminta izin untuk merantau mencari pekerjaan di kota besar.

“Bu, saya ingin pergi ke kota. Saya ingin kerja untuk bisa bantu ibu di sini.” pinta Malin.
“Jangan tinggalkan ibu sendiri, nak. Ibu hanya punya kamu di sini.” kata sang ibu menolak.
“Izinkan saya pergi, bu. Saya kasihan melihat ibu terus bekerja sampai sekarang.” kata Malin.
“Baiklah nak, tapi ingat jangan lupakan ibu dan desa ini ketika kamu sukses di sana” Ujar sang ibu berlinang ari mata.

Keesokan harinya Malin pergi ke kota besar dengan menggunakan sebuah kapal. Setelah beberapa tahun bekerja keras, dia berhasil di kota rantauannya. Malin sekarang menjadi orang kaya yang bahkan mempunyai banyak kapal dagang. Dan Malin pun sudah menikah dengan wanita cantik di sana. Berita tentang Malin yang menjadi orang kaya sampai lah ke ibunya. Sang ibu sangat senang mendengarnya. Dia selalu menunggu di pantai setiap hari, berharap anak si mata wayangnya kembali dan mengangkat drajat ibunya. Tetapi Malin tak pernah datang.

Suatu hari istiri Malin bertanya mengenai ibu Malin dan ingin bertemu dengan nya. Malin pun tidak bisa menolak keinginan istri yang sangat dicintainya itu. Malin menyiapkan perjalanannya tersebut menuju desanya menggunakan sebuah kapal pribadinya yang besar nan cantik. Akhirnya Malin pun datang ke desanya beserta istri dan anak buahnya.

Mendengar kedatangan Malin, sang ibu merasa sangat gembira. Dia bahkan berlari menuju pantai untuk segera melihat anak yang disayanginya pulang.

“Apa itu kamu Malin, anak ku? Ini ibu mu, kamu ingat” Tanya sang Ibu.
"Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirim kabar?" Katanya sambil memeluk Malin Kundang.

Sang istri yang terkejut melihat kenyataan bahwa wanita tua, bau, dekil yang memeluk suaminya, berkata:
"Jadi wanita tua, bau, dekil ini adalah ibu kamu, Malin"

Karena rasa malu, Malin Kundang pun segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga jatuh.
“Saya tidak kenal kamu wanita tua miskin” kata Malin.
"Dasar wanita tua tak tahu diri, Sembarang saja mengaku sebagai ibuku." Lanjut Malin membentak.

Mendengar perkataan anak kandungnya seperti itu, sang ibu merasa sedih dan marah. Ia tidak menduga, anak yang sangat disayanginya berubah menjadi anak durhaka.
"Oh Tuhan ku yang kuasa, jika dia adalah benar anak ku, Saya mohon berikan azab padanya dan rubah lah dia jadi batu." doa sang ibu murka.

Tidak lama kemudian angin dan petir bergemuruh menghantam dan menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu, Tubuh Malin Kundang kaku dan kemudian menjadi batu yang menyatu dengan karang.

Amanat: Jadilah orang yang berbakti pada orang tua. Dan janganlah sekali-kali durhaka padanya.

Selasa, 17 Maret 2015

B.IND : WAWANCARA







WAWANCARA
    
   Berikut ini informasi mengenai wawancara.

1. Pengertian Wawancara
     Percakapan antar individu. Berlangsung antara narasumber dan pewawancara.

2. Unsur-unsur Wawancara
     1. Narasumber
     2. Pewawancara
     3. Pertanyaan (bagi yang bersifat tertutup)
     4. Tidak memerlukan daftar pertanyaan (terbuka)
     5. Menggunakan rumus 5 W + 1 H untuk membuat daftar pertanyaan
     6. Menentukan jadwal pelaksanaan wawancara
     7. Membuat janji dengan narasumber
     8. Menentukan lokasi wawancara
     9. Datang tepat waktu
     10. Bisa mengarahkan wawancara jika narasumber terlalu melenceng dari topik
     11. Dapat membuat laporan wawancara

3. Jenis-jenis Wawancara
     Dari segi pelaksanaannya, wawancara terbagi menjadi tiga, yaitu,
           Wawancara Bebas
Pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden.

-                                Wawancara Terpimpin
Pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.

-                                 Wawancara Bebas Terpimpin
Pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin.

4. Tahapan wawancara
      
1.      Tahap persiapan
1)      Menentukan tema wawancara
2)      Menentukan jenis wawancara
3)      Menentukan  narasumber sesuai tema
4)      Membuat jadwal (hari, waktu dan lokasi wawancara) dengan narasumber
5)      Mengumpulkan informasi awal dari luar lingkungan narasumber
6)      Membuat daftar pertanyaan
2.      Tahap inti
1)      memperkenalkan diri dan menggali profil atau riwayat hidup narasumber dapat dilakukan dalam bentuk basa-basi
2)      mulai mengajukan pertanyaan secara sistematis dengan keingintahuan yang tinggi
3)      mencatat dan merekam dengan jelas seluruh jawaban narasumber
4)      mengakhiri wawancara dengan kesan yang baik

3.      Tahap penutup

1)      Membuat laporan wawancara sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar
2)      Menghindari opini pribadi yang bersifat fitnah
3)      Jika perlu, konfirmasi ulang hasil wawancara dengan narasumber
4)      Menyebarluaskan hasil wawancara dengan berbagai media, baik dalam bentuk berita atau buku.

5.    Contoh dan Lampiran Hasil Wawancara
Wawancara Tukang Bubur
Narasumber: Pak Somad
Sani: Selamat pagi, Pak. Saya Sani, bolehkah saya mewawancarai bapak?
Pak Somad: Selamat pagi, saya Somad. Tentu saja boleh.
Sani: Sejak kapan bapak berjualan bubur?
Pak Somad: sejak 1999. 
Sani: Pada saat awal bapak berjualan ,  Bapak keliling atau menetap dirumah (membuka usaha dirumah)
Pak Somad: Langsung berkeliling. Ya kalau di rumah mana ada yang tau saya jualan, neng.
Sani: Oh iya haha. Lalu, mengapa bapak memilih berjualan bubur?
Pak Somad: Wah kalau itu karena dari dulu saya cuma dikasih makan bubur sama orang tua saya, diajarin juga cuma masak bubur jadi saya bisa nya Cuma bikin bubur, neng. Ya saya manfaatin saja.
Sani: Wah lucu juga. Kalau modal bapak memulai usaha ini berapa, Pak?
Pak Somad: Sekitar 100.000 lah neng.
Sani: Bahan utamanya apa tuh pak kalau boleh tau.
Pak Somad: Bahan utamanya ya tentu beras dong, neng. Gimana sih aduuh..
Sani: Ah, iya juga ya. Biasanya jualan dari jam berapa sampai jam berapa pak?
Pak Somad: Biasanya sih berangkat jam 6 pagi, neng. Berhenti nya ya kalau buburnya habis. Biasanya jam 9 atau 10, lah.
Sani: Oh, begitu. Ya sudah, Pak. Terimakasih atas waktunya. Semoga buburnya laku, pak. Sukses ya, Pak. 
Pak Samad: Aamiin, neng. Terimakasih.

Kesimpulan dari hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa Pak Somad adalah penjual bubur sejak 1999. Pak Somad memulai usahanya dengan modal Rp 100.000. Beliau membuat bubur dari beras.
Setiap hari Pak Somad mulai menjual buburnya jam 6 pagi, dan kembali pulang saat buburnya sudah habis terjual, sekitar jam 9 atau 10 pagi.